Suasana penuh haru dan sukacita menyelimuti Gereja Katedral Jakarta pada Minggu pagi saat puluhan anak menerima Sakramen Komuni Pertama. Momen sakral ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan iman mereka, sekaligus menjadi kesempatan bagi keluarga untuk merenungkan kembali peran mereka dalam mendampingi anak-anak mengenal dan mengikuti rencana Tuhan.
Perayaan Ekaristi dipimpin oleh Romo Ulun yang dalam homilinya menekankan pentingnya keluarga sebagai ladang pertama tempat anak-anak mengenal kasih Allah. “Komuni bukan hanya tentang menerima tubuh Kristus, tetapi juga tentang membuka hati untuk rencana-Nya dalam hidup kita, dimulai dari dalam keluarga,” ujar Romo Ulun dengan penuh semangat.
Setelah itu dilanjutkan acara kebersamaan. Dimulai dengan sambutan dari Suster Nur, Ibu Maria selaku kepala sekolah dan perwakilan orang tua.
Dalam sambutannya, Ibu Maria mengajak seluruh keluarga untuk terus menjadi teladan dalam iman dan kasih. “Anak-anak belajar bukan hanya dari buku, tetapi dari cara kita hidup. Mari kita terus menjadi saksi kasih Tuhan di rumah,” pesannya.
Tak ketinggalan, perwakilan orang tua juga menyampaikan rasa syukur dan harapan. Dalam sambutannya, beliau mengungkapkan betapa pentingnya sinergi antara sekolah, gereja, dan keluarga dalam membentuk karakter anak-anak yang berakar pada iman Katolik. “Kami percaya, bersama-sama kita bisa menuntun anak-anak menemukan panggilan hidup mereka dalam terang Kristus,” ujarnya.
Acara semakin semarak dengan penampilan para guru yang mengenakan kostum Santo dan Santa. Dengan penuh semangat, mereka memperkenalkan tokoh-tokoh kudus yang menjadi inspirasi iman, seperti Santa Theresia, Santo Fransiskus, dan Santo Yohanes Bosco. Anak-anak tampak antusias dan terinspirasi oleh kisah hidup para kudus yang disampaikan dengan cara yang kreatif dan menyenangkan.
Komuni Pertama tahun ini bukan sekadar seremoni, tetapi menjadi pengalaman rohani yang mempererat ikatan keluarga dalam kasih dan rencana Tuhan. Semoga momen ini menjadi awal dari perjalanan iman yang semakin mendalam, tidak hanya bagi anak-anak, tetapi juga bagi seluruh keluarga yang mendampingi mereka.
